BAB I Biografi Dan Sejarah August Comte PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan adalah proses kehidupan yang diket...
BAB I
Biografi Dan Sejarah August Comte
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan adalah proses kehidupan yang
diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Dalam peristiwa
ini yang mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek) didalam dirinya
sendiri sedemikian aktif sehingga yang mengetahui itu menyusun yang diketahui
pada dirinya sendiri dalam ketauan aktif.
Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa
pengetahuan dalam arti luas berarti semua kehadiran internasional objek dalam
subjek. Namun dalam arti sempit dan berbeda dengan imajinasi atau pemikiran
belaka, pengetahuan hanya berarti putusan yang benar dan pasti (kepastian,
kebenaran). Disini subjek sadar akan hubungan objek dengan eksistensi. Pada
umumnya, adalah tepat kalau mengatakan pengetahuan hanya merupakan pengalaman
“sadar”. Karena sangat sulit melihat bagaimana persisnya suatu pribadi dapat
sadar akan suatu eksistensi tanpa kehadiran eksistensi itu di dalam dirinya.
Pengetahuan yang diperoleh oleh manusia
melalui akal, indera dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori
pengetahuan diantaranya metode positifisme yang dikeluarkan oleh August Comte
yang akan dibahas dalam makalah ini.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Biografi August Comte.
2. Teori
fungsionalisme struktural dan pengaruhnya dalam ilmu
sosial di abad sekarang.
3. Perubahan sosial menurut Auguste Comte.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Biografi
August Comte
Nama lengkap Auguste Comte
(1798-1857) adalah Isidore Auguste Marie Francois Xavier.
Beliau adalah filsuf dan ilmuwan sosial terkemuka yang sangat berjasa dalam
perkembangan ilmu kemasyarakatan atau sosiologi. Comte lahir di kota
Montpellier di Perancis selatan dari keluarga kelas menengah konservatif. Comte
menerima didikan ilmiah yang baik di Ecole Polythecnique di Paris, sebuah pusat
pendidikan berhaluan liberal.
Comte mencetuskan suatu sistem
ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan baru, yaitu sosiologi.
Pandangan Comte atas sosiologi sangat pragmatis. Ia berpendapat bahwa
sesungguhnya analisis untuk membedakan "statika" dan
"dinamika" sosial , serta analisa masyarakat sebagai suatu sistem
yang saling tergantung haruslah didasarkan pada konsensus. Paradigma
Fungsionalis dan paradigma ilmiah alamiah yang dirumuskan oleh Comte tetap
memberi warna menonjol dalam sosiologi saat ini.
Auguste Comte dengan bukunya
"Course de Philosophie Positive" menerangkan bahwa
pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui
urutan-urutan tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu tahap
ilmiah.
Auguste Comte disebut sebagai Bapak
Sosiologi karena dialah yang pertama kali memakai istilah sosiologi dan
mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga ilmu tersebut melepaskan diri
dari filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19 (1856).
B. Teori
fungsionalisme struktural dan pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang.
Teori fungsionalisme struktural merupakan bangunan
yang paling berpengaruh besar didalam teori sosiologi diabad sekarang. Tokoh
pertama yang mencetuskan adalah August Comte. Pemikiran struktural
fungsionalisme sangat dipengaruhi olehpemikiran biologis yaitu menganggap bahwa
manusia itu organisme biologis yaitu terdiri dari organ-organ
yang saling ketergantungan.ketergantungan tersebut merupakan hasil atau
konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat bertahan hidup. Sama halnya
dengan pendekatan lainnya pendekatan structural fungsional ini juga bertujuan
untuk mencapai keteraturan sosial. Teori struktural fungsional ini awalnya
berangkat dari pemikiran Emile Durkheim, dimana pemikiran Durkheim ini
dipengaruhi oleh Auguste Comte dan Herbert Spencer. Comte dengan pemikirannya
mengenai analogi organismik kemudian dikembangkan lagi oleh Herbert Spencer
dengan membandingkan dan mencari kesamaan antara masyarakat dengan organisme,
hingga akhirnya berkembang menjadi apa yang disebut dengan requisite
functionalism, dimana ini menjadi panduan bagi analisis substantif Spencer dan
penggerak analisis fungsional. Dipengaruhi oleh kedua orang ini, studi Durkheim
tertanam kuat terminology organismik tersebut. Durkheim mengungkapkan bahwa
masyarakat adalah sebuah kesatuan dimana di dalamnya terdapat bagian – bagian
yang dibedakan. Bagian-bagian dari sistem tersebut mempunyai fungsi masing –
masing yang membuat sistem menjadi seimbang. Bagian tersebut saling
interdependensi satu sama lain dan fungsional, sehingga jika ada yang tidak
berfungsi maka akan merusak keseimbangan sistem. Pemikiran inilah yang menjadi
sumbangsih Durkheim dalam teori Parsons dan Merton mengenai struktural
fungsional. Selain itu, antropologis fungsional-Malinowski dan Radcliffe Brown
juga membantu membentuk berbagai perspektif fungsional modern.
C. Perubahan
sosial menurut Auguste Comte.
Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika
dan dinamika masyarakat social meskipun perubahan kita terpusat pada aspek
statika masyarakat, tetapi dalam kehidupan sehari – hari kita telah menyentuh
perubahan.2. Teori – Teori Perubahan Sosial
a) BENTUK-BENTUK
PERUBAHAN
1. Perubahan secara cepat dan lambat
Secara cepat dinamakan revolusi, misal, Proklamasi
kemerdekaan RI, Revolusi Industri di Inggris, Revolusi Sosial di Prancis,
Revolusi Amerika
Secara lambat disebut evolusi, misal perubahan
semangat kegotongroyongan yang mulai luntur, perubahan pola hidup dari
masyarakat nomaden kemudian menetap
2. Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan
Perubahan yang direncanakan merupakan bentuk perubahan
yang diproses melalui program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu
perubahan tertentu pula, misal Program NKKBS, Wajar ( wajib belajar 9 tahun).
Perubahan yang direncanakan ke arah kemajuan (progress) dapat disebut
pembangunan. Adapaun perubahan yang tidak direncanakan umumnya terjadi karena
diluar kehendak masyarakat, misal perang, bencana alam. Biasanya mengarah ke
kemunduran (regress)
3. Perubahan yang berpengaruh luas dan tidak
berpengaruh luas
Perubahan berpengaruh luas adalah perubahan yang
mendasar sehingga dampaknya mempengaruhi segala sendi kehidupan, kadang
mengubah struktur masyarakat. Misal proses industrialisasi pada masyarakat
agraris, masuknya listrik ke daerah terisolir
Perubahan tidak berpengaruh luas hanya terbatas pada
lingkungan tertentu saja, tidak mengubah struktur masyarakat. Misal, perubahan
mode pakaian kalangan remaja
Adapun pola – pola yang sering tampak pada perubahan
sosial budaya adalah :
a. Perubahan komulatif, yaitu gangguan keseimbangan
yang berulang-ulang sehingga menghasilkan perubahan-perubahan baru, baik yang
bersifat progress maupun regress, misal adanya penemuan baru, atau bencana alam
yang terus menerus
b. Berubahan bergelombang, yaitu gangguan keseimbangan
dalam masyarakat yang selalu timbul kembali, tetapi selau terjadi keseimbangan,
misal perubahan model pakaian, pergantian sistem politik dan pendidikan, gerak
konjungtur dalam proses ekonomi
c. Gangguan keseimbangan yang hanya sekali terjadi,
misalnya, terjadinya gerakan reformasi yang telah menggantikan pemerintahan
orde baru menjadi orde reformasi
b).
PROSES PERUBAHAN SOSIAL
1. Faktor Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan
Sosial
Perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat
dapat terjadi melalui proses akumulasi.. Menurut Soerjono Soekanto factor
internal tersebut adalah:
1. bertambah atau berkurangnya penduduk
2. penemuan – penemuan baru (inovasi) baik discovery
maupun invention
hal ini karena:
a) kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam
kebudayaannya
b) kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan
c) perangsang bagi aktivitas – aktivitas penciptaan
dalam masyarakat
Pengaruh dari penemuan baru tersebut dapat bersifat
memancar, menjalar maupun beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis
perubahan.
3. Konflik dalam masyarakat
KESIMPULAN
Ø Nama lengkap Auguste Comte (1798-1857) adalah Isidore
Auguste Marie Francois Xavier. Beliau adalah filsuf dan ilmuwan sosial
terkemuka yang sangat berjasa dalam perkembangan ilmu kemasyarakatan atau
sosiologi. Comte lahir di kota Montpellier di Perancis selatan dari keluarga
kelas menengah konservatif. Comte menerima didikan ilmiah yang baik di Ecole
Polythecnique di Paris, sebuah pusat pendidikan berhaluan liberal
Ø Teori fungsionalisme struktural merupakan bangunan
yang paling berpengaruh besar didalam teori sosiologi diabad sekarang. Tokoh
pertama yang mencetuskan adalah August Comte. Pemikiran struktural
fungsionalisme sangat dipengaruhi olehpemikiran biologis yaitu menganggap bahwa
manusia itu organisme biologis yaitu terdiri dari organ-organ yang saling
ketergantungan. ketergantungan tersebut merupakan hasil atau konsekuensi agar
organisme tersebut tetap dapat bertahan hidup.
Ø Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika
dan dinamika masyarakat social meskipun perubahan kita terpusat pada aspek
statika masyarakat, tetapi dalam kehidupan sehari – hari kita telah menyentuh
perubahan. 2. Teori – Teori Perubahan Sosial
DAFTAR PUSAKA
·
Mustansir , Rizal, Filsafat Ilmu (Yogyakarta:Belukar),2001
·
Bakhtiar,Amsal. Filsafat Ilmu (Jakarta: tt.)2004
·
Sumatri, Suila “Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer” (Jakarta,
tt)
·
Sugiharto, Bambang “Post Modernisme Tentang Bagi Filsafat” (Jogjakarta:
pustaka media), 2001
·
MAKALAH PEMIKIRAN PLATO
BAB 1
PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
Seiring
dengan perkembangan zaman dewasa ini, filsafat sebagai disiplin ilmu masih
tetap berperan mengarahkan manusia untuk selalu “mencinta kebijakan”. Hal ini
tercermin dalam aliran pemikiran penganut postmodernise yang berpandangan bahwa
dunia bukanlah totalitas benda, tetapi merupakan totalitas makna. Segala sesuatu
ditentukan oleh maknanya. Karena itu, di tengah dinamika masyarakat tersebut,
para filsuf perlu bekerja keras untuk mempertegas jati diri dalam fungsi
sosialnya. Sebagian besar orang
mengatakan bahwa filsafat itu sangat susah dan sulit, namun demikian orang-orang
tersebut tidak menyadari bahwa keseharian mereka di isi dengan filsafat, atau
bisa dikatakan mereka telah berfilsafat dalam kehidupannya. Pemikiran seperti
ini didasari, karena pemahaman mereka tentang filsafat masih sangat sedikit dan
bahkan belum tau tentang filsafat itu apa. Orang-orang terdahulu hingga
sekarang, yang mencintai filsafat atau para filosof mengartikan filsafat yaitu
mencintai kebijaksanaan, sehingga ketika berfilsafat berarti mereka telah
mencintai kebijaksanaan, namun bukan berarti merasa dirinya sudah benar. Cinta
kebijaksaan berarti akan selalu mencari bagaimana mendapatkan kebijaksaan itu,
karena hal yang kita cintai tentulah ada usaha untuk mendapatkan hal tersebut.
Sejarah tentang filsafat ini membawa kita untuk mengetahui lebih banyak lagi
tentang pemikiran -pemikiran para filosof terdahulu. Dengan hasrat ingin
mengetahui pemikiran tersebut, membawa kita untuk lebih dalam lagi mengkaji
tentang pemikiran filosof-filosof itu. Perlunya mengkaji pemikiran tersebut
adalah sebagai sarana untuk merangsang pikiran kita untuk bisa lebih berkembang
lagi, dan lebih luas lagi. Dari sekian banyak pemikiran tersebut pemakalah akan
mengangkat tentang pemikiran filosof Plato yakni tentang dunia ide. Pemikiran
Plato ini sangat menarik untuk di bahas, karena sebagaimana kita ketahui bahwa
Plato dikenal sebagai bapak Filsafat. Sehingga karena julukan tersebut sangat
menarik, sehingga pemakalah dalam makalah ini akan lebih banyak membahas
tentang filosof dan pemikirannya tersebut. Atas dasar pemikiran Plato inilah
yang menjadi latar belakang pembuatan makalah ini, karena sangat menarik untuk
dikaji apalagi dengan julukan dia sebagai bapak filsafat dan juga dikenal
sebagai filosof pertama kali yang menuangkan pemikiran-pemikirannya dalam
sebuah tulisan atau sebuah buku. Sejarah filosof dari thales sampai socrates
belum pernah terdengar bahwa mereka menuangkan pemikiran mereka ke dalam sebuah
tulisan, karena mereka lebih bersifat dialektika. Namun, setelah masuk zamannya
Plato, kemudian pemikiran-pemikiran filsafat itu pun dibukukan, sehingga ada
sebuah pedoman atau bahan untuk generasi berikutnya yang ingin mengkaji tentang
pemikiran para filosof terdahulu. Di dalam makalah ini tentu akan lebih banyak
kita temukan tentang Plato dan pemikirannya, karena yang menjadi titik acuan
pemakalah adalah plato dan pemikirannya. Namun, walau pun sedikit menyinggung
tentang pemikiran sebelum Plato diantaranya socrates yakni guru dari plato
sendiri, dimana tolak acuan pemikiran dari plato adalah pemikiran gurunya sendiri
walau pun terdapat juga sedikit perbedaan. Plato juga sedikit mengambil
pemikiran dari filosof sebelum gurunya seperti heraclitus dan filosof-filosof
yunani lainnya.
II.
Rumusan
Masalah
A. Biografi
Plato?
B. Gagasan
Plato semasa hidupnya?
C. Karya-karya
plato
III.
PEMBAHASAN
A.
Biografi
plato
Plato
lahir sekitar tahu 427 SM .Dalam sebuah
keluarga bangsawan athena yang kaya raya yang hidup ketika yunani menjadi pusat
kebudayaan besar selama empat abad. Generasi orang tua sudah hidup selama
setengah abad kebangkitan athena menuju kekuasaanya yang paling
hebat,dan secara langsung keluarga plato terlibat aktif dalam sistem keadaan
politik dikotanya. Plato adalah seorang filsuf yunani klasik, matematika,
mahasiswa socrates, penulis dialog filosofis dan pendiri academy di athena ,
lembaga pendidikan tinggi pertama didunia barat. seiring dengan mentornya, socrates
dan muridnya aristoteles, plato membantu meletakkan dasar- dasar filsafat dan
sains barat. Dialog-dialog plato telah digunakan untuk mengajar berbagai mata
pelajaran termasuk filsafat, logika, etika, retorika dan matematika. Dimasa
remaja dia berkenalan dengan socrates yang menjadi guru sekaligus sahabatnya .
tahun 399 SM , tatkala socrates berumur tujuh puluh tahun , dia terseret ke
pengadilan dengan tuduhan tak berdasar berbuat brengsek dan merusak akhlak
angkatan muda athena. Scrates dikutuk dan dihukum mati . pelaksanaan hukum mati
socrates membuat plato benci terhadap pemerintahan demokratis.tak lama plato
meninggalkan athena selama 10-12 tahun .sekitar tahun 387 SM dia kembali ke
athena dan mendirikan perguruan tinggi
disana . sebeuah akademi yang berjalan selama 900 tahun . plato menghabiskan
sisa umurnya yang empat puluh tahun diathena ,mengajar dan menulis ihwal
filsafat .muridnya yang masyhur , aristoteles yang menjadi murid akademi di
umur tujuh belas tahun , sedangkan plato waktu itu sudah menginjak tahun enam
puluh tahun. Plato tutup mata pada usia delapan puluh tahun.
B.
Gagasan
Plato Semasa Hidupnya
Ajaran
tentang ide salah satu pemikiran plato yang sangat fenomenal yakni ajaran
tentang ide-ide. Akaran tentang ide-ide ini merupakan inti dasar seluruh
filsafat plato. Namun,arti ide yang dimaksud oleh plato berbeda dengan
pengertian orang –orang modern sekarang ,yang hanya mengartikan bahwa kata ide
adalah suatu gagasan atau tanggapan yang hanya terdapat dalam pemikiraan saja.
Sehingga orang-orang akan menganggap bahwa ide merupakan suatu yang objektif.
Menurut
plato ada ide-ide yang terlepas dari subjek yang berfikir. Menurut plato
ide-ide tidak bergantung pemikiran , sebaliknya pemikiran bergantung pada
ide-ide. Justru karena ada ide-ide yang
berdiri sendiri. Pemikiran kita dimungkinkan. Pemikiran itu tidak lain dari
pada menaruh perhatian kepada ide-ide itu. Adanya ide-ide munculnya pemikiran
plato tentang ide-ide adalah
terinspirasi dari gurunya yakni socrates.dimana socrates dikisahkan bahwa
beliau berusaha mencari definisi-definisi ,ia tidak puas dengan menyebut satu
persatu perbuatan –perbuatan yang adil atau tindakan-tindakan yang berani .ia
ingin menyatakan apa keadilan atau keberanian itu sendiri , atau bisa dikatakan
bahwa socrates menncoba mencari hakikat atau esensi keadilan dan
keutaamaan-keutamaan lain tersebut.
Socrates
mewancarai pemuda-pemuda athena agar menemukan dalam jati diri pemuda-pemuda
manusia akan ketidak adanya keyakian tentang takhayul dan dewa-dewa (yang
diyaknii dengan mythos) yang tidak berarti lagi bila dibandingkan dengan tentang
pengertian (logos) yang muncul dalam pergaulan dengan socrates. Keyakinan itu
dilihat sebagai seseuatu yang belum pernah terjadi pada filsuf-filsuf kuno.
Oleh karena itu socrates dihukum mati. Menurut plato,pada awalnya jati diri
atau jiwa manusia hidup di dunia idea-idea
atau surga dan dunia itu jauh dari dunia fana ini. Sejak awal di dunia fana
– maka secara bawaan- ia menatap dengan batinnya idea-idea sempurna dan abadi;
umpamanya idea kebaikan,kebenaran keindahan,keadilan,tetapi juga idea manusia
atau kuda. Entah karena peristiwa apa ,jiwa manusia itu jatuh dari dunia
idee-idea itu kedalam dunia ini sampai kedalam penjara yaitu tubuh manusia. Melalui indera tubuhnya (terutama
mata) ia melihat dan menatap dunia fana yang terdiri atas bayang-bayang atau
bayangan (inggris: shadows ) dari idea- idea yang semula pernah ditatap secara murni. Lalu manusia ingat akan
idea-idea murni itu yang “dahulu kala” ditatapnya dan yang secara bawaan memang
menemaninya secara terselubung.
Dibawah
ini beberapa implikasi filsafat pengetahuan Plato
berturut-turut
ditunjukkan pada filsafat manusia, etika, filsafat negara, filsafat ketuhanan.
1. Filsafat Manusia
Plato
bersifat dualistis. Jiwa itu bersifat utama,dipenjarakan dalam tubuh.
Uraian-uraian plato harus dimengerti sebagai usaha berbentuk sastra untuk
mengungkapkan suatu intuisi tentang hakikat manusia. Umpamanya, tentang manusia
bersayap yang kehilangan sayap-sayapnya. Jasa Plato terletak dalam upayanya
menyatupadukan pertentangan-pertentangan Pra-Sokrates.
2. Etika Plato
Didasarkan
pada etika sokrates,amat menekankan unsur pengetahuan. Bila ornag sudah cukup
tahu,pasti ia akan hidup menurut pengetahuannya itu. Oleh karena itu dalam
rangka wawancara-wawancaranya socrates sering kali cukup bagus menyadarkan
orang akan adanya suara batin,tetapi
dengan demikan belum selesailah uraian mengenai manusia ayng mencari
tingkah-lakunya yang baik dengan segala lapisan jasmani dan sosial... Etika plato bersifat intelektual dan rasional. Dasar
ajarannya adalah mencapai budi baik. Bila orang sudah cukup tahu, pasti ia akan
hidup menurut pengetahuannya itu. Etika Plato bersendi pada ajarannya tnetang
idea. Dualism dunia dalam teori pengetahuan lalu diteruskan dalam praktik hidup
oleh karena kemauan seseorang bergantung pada pendapatnya, nilai kemauannya itu
ditentukan oleh pendapatnya. Dari pengetahuan yang sebenarnya yang dicapai
dengan dialektika timbul budi yang lebih tinggi dari pada yang dibawakan oleh
pengetahuan dari pandangan. Menurut plato ada Dua macam budi yakni budi
filosofi yang timbul dari pengetahuan dengan pengertian dan budi biasa yang
terbawa oleh kebiasaan orang banyak. Oleh karena itu dalam
rangka wawancara-wawancaranya socrates sering kali cukup bagus menyadarkan
orang akan adanya suara batin,tetapi
dengan demikan belum selesailah uraian mengenai manusia yang mencari
tingkah-lakunya yang baik dengan segala bentuk.
3. Filsafat Negara
Filsafat
Negara Plato amat terkenal. Pemikirannya tentang filsafat negara malah menjadi
acuan atau motivasi untuk mrngembangkan epistimolgi. Dalam buku tersohor yang
berjudul Republik, bentuk terbaik
dari suatu pemerintahan menurut Plato adalah pemerintahan yang dipegang oleh
kaum Aristokrat. Yang dimaksud Aristokrat disini bukannya aristokrat yang
diukur dari takaran kualitas, yaitu pemerintahan yang digerakkan oleh putera
terbaik dan terbijak daalam negeri itu. Orang-orang ini mesti dipilih bukan
lewat pungutan suara penduduk melainkan lewat proses keputusan
bersama.Orang-orang yang sudah menjadi penguasa atau “guardian” harus menambah
ornag-orang yang sederajat semata-mata atas dasra pertimbangan kualiatas.
Plato merupakan filosof utama yang pertama,dan
dalam jangka waktu yang lama nyatanya memang Cuma dia yang mengusulkan
persamaan kesempatan tanpa memandang kelamin. Untuk membuktikan usulnya itu
maka Plato memberikan tahap-tahap menjadi seorang “guardian” yakni dimulai dari
anak-anak yang harus memperoleh latihan fisik. Namun,segi musik,matematika dll
disiplin akademi tidak boleh ditinggalkan untuk kemudian melakukan ujian secara
ekstensif.bagi mereka yang gagal melewatinya akan disalurkkan untuk ikut serta
dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Namun, bagi mereka yang berhasil melewati ujian
akan menerima gemblengan. Pada usia tiga puluh lima tahun, orang-orang yang
memang sudah menunjukkan penguasaannya dibidang teori-teori dasar harus menjalani
lagi tambahan latihan selama lima belas tahun. Untuk mewujudkan negar
aideal maka plato membagi struktur kelas atau lapisam social kepada 3 kelas.
Kelas pertama kelas penguasa,keistimewaan mereka adalah hikmah yang mereka miliki.
Hikmah meupakan pengetahuan yang paling tinggi,yaitu pengetahuan mengatur
sebuah Negara, dan mampu membimbing kepada kebajikam yang mutlak. Kelas ini
merupakan kelas tertinggi dan hanya mampu diisi oeh seorang filosof
(filsuf-raja). Kelas keduagolonga militer,keutamaan yang
mereka miliki adalah jiwa ksatria yang
terpati dalam jiwa mereka. Mereka memiliki jiwa yang tegar, penglaman yang
luas, pandangan yang panjang dan kekuatan fiisikyang mendukung. Kalangan ini
bertugas untuk melindungi Negara dan membela serta melawan musuh yang merusak
kestabilan sebuah Negara. Kelas ketiga yakni kelas umum,tercermin pada golongan
pedagang,petani, dan segala bentuk profesi yang lainnya. Mereka adalah yang
menangani komoditi dan perekonomian sebuah Negara,produksi dan ekspor Negara.
Jiwa mereka terpancar nilai kesucian dan keinginan material.
Dalam
buku tersohor yang berjudul Republik,
bentuk terbaik dari suatu pemerintahan menurut Plato adalah pemerintahan yang
dipegang oleh kaum Aristokrat. Yang dimaksud Aristokrat disini bukannya
aristokrat yang diukur dari takaran kualitas, yaitu pemerintahan yang
digerakkan oleh putera terbaik dan terbijak daalam negeri itu. Orang-orang ini
mesti dipilih bukan lewat pungutan suara penduduk melainkan lewat proses
keputusan bersama.Orang-orang yang sudah menjadi penguasa atau “guardian” harus
menambah orang-orang
yang sederajat semata-mata atas dasar pertimbangan kualiatas. Kemudian keburukn mengubah aristocrat menjadi Timokrasi,
yaitu pemerintahan oleh orang-orang yang ingin mencapai kemasyhuran dan
kehormatan. Timokrasi ini berubah menjadi Oligarkhiyaitu pemerintahan
oleh para (golongan) hartawan. Keadaan ini milik particular,maka orang-orang
miskin pun bersatulah melawan kaum hartawan dan lahirlah Demokrasi, yaitu pemerintahan
oleh rakyat miskin (jelata).
Oleh karena salah mempergunakannya maka keadaan ini berakhir dengan kekacauan
atau anarkhi. Tiraniyaitu pemerintahan oleh seorang penguasa yang
bertindak dengan sewenang-wenang.
.
Untuk membuktikan usulnya itu maka Plato memberikan tahap-tahap menjadi seorang
“guardian” yakni dimulai dari anak-anak yang harus memperoleh latihan fisik.
Namun,segi musik,matematika dll disiplin akademi tidak boleh ditinggalkan untuk
kemudian melakukan ujian secara ekstensif.bagi mereka yang gagal melewatinya
akan disalurkkan untuk ikut serta dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Namun,
bagi mereka yang berhasil melewatiujian akan menerima gemblengan. Pada usia
tiga puluh lima tahun, orang-orang yang memang sudah menunjukkan penguasaannya
dibidang teori-teori dasar harus menjalani lagi tambahan latihan selama lima
belas tahun
4.
Filsafat
Ketuhanan
Filsafat
ketuhanan plato tidak mempunyai kedudukan yang jelas.meskipun Plato sering kali
membicarakan atau menyinggung yang
illahi, dan meskipun ia jelas sekali tidak setuju dengan adanya para dewa dan dewi mitologi
yunani yang Esa tidak ditemukan dalam karya Plato.
Ajaran
Plato tentang Tuhan kebanyakan disampaikan dalam terma-terma mistis, yang
menegaskan kebaikan Tuhan (sebagaimana dalam Republic dan Timaeus) dan
kebaikannya kepada manusia (sebagaimana dalam Phaedo); Tetapi dalam Phaedrus,
dan lebih jelasnya dalam Laws, ia menghadirkan sebuah argumen yang lebih
rigoris yang berdasarkan kenyataan bahwa segala sesuatu itu berubah (change)
dan bergerak (inmotion). Segala yang berubah itu tidak selamanya bersumber dari
luar (eksternal), sebagian dari perubahan tersebut bersifat spontan dan
bersumber dari “jiwa”. Dan akhirnya berujung pada sebuah jiwa yang suprim dan
paripurna. (Britannica Encylopaedia, 2006)Dalam Timaeus, sebagaimana dinukil
dalam kitab Faidh wa Fâ’iiliyyat Wujudi Az Aflatun tâ Mulla Shadra, penciptaan
alam semesta dan pengerangka kosmos dinisbahkan kepada demiurege (shâne’,
pencipta) yang mewujudkan kosmos ini dari keadaan yang tak tertata dan
non-sistemik, menjadi sebuah kosmos yang tertata dan sistemik. Dalam perkara
ini, mundus imaginalis (alam ide) dapat dijadikan sebagai satu contoh dan
setelah mencipta alam ide, Tuhan mengadakan jiwa universal.
5. Karya-karya plato
a. Laches
adalah karya awal Plato yang paling mudah untuk didapatkan. Karya ini merupakan
sekumpulan dialogyang berbicara tentang kehidupan. Di sana, ia
menggambarkan sosok Socrates, seorang filsuf besar sebelumnya yang sedang
berbincang dengan dua orang Jendral ternama, Nicias dan Laches, di samping itu
terdapat beberapa tokoh lain seperti Lysimachus dan Melesias yang melakukan
diskusi untuk meminta nasihat bagi pendidikan anak mereka.
b. Buku
karangannya terutama terdapat didalam tiga bukunya yang terkenal yaitu
Republic, Politicus, dan The Laws. Republic ditulis diawal kedewasaanya diawal
kedewasaanya sedangkan Politicus dan The Laws ditulis dimasa tuanya. Diantara
ketiga buku itu, Republiclah yang paling terkenal dan diakui sebagai hasil seni
sastra yang paling agung dan merupakan karya manusia yang terbesar yang pernah
ditulis dibidang filsafat. Politicus dan The Laws mengetengahkan pemikiran
filsafat politik yang ditulis dalam gaya bahasa yang berbeda dengan Republic.
Oleh banyak orang, The Laws bahkan dianggap tidak menarik untuk dibaca karena
isinya terlampau panjang dan susah untuk dipahami. Ada yang menilai usia Plato
dimasa tua begitu banyak mengalami kemunduran kualitas dalam pemikirannya.
Lewat hasil tulisannya yang cukup banyak dan yang ditulis dalam bentuk dialog dengan gaya bahasa yang sangat indah dan menawan hati. Plato bukan hanya terkenal sebagai filsuf yang agung melainkan sebagai sastrawan yang mengagumkan. Semua karya tulisan Plato yang diwariskannya kepada kita masih cukup lengkap dan dalam kondisi yang baik.
Lewat hasil tulisannya yang cukup banyak dan yang ditulis dalam bentuk dialog dengan gaya bahasa yang sangat indah dan menawan hati. Plato bukan hanya terkenal sebagai filsuf yang agung melainkan sebagai sastrawan yang mengagumkan. Semua karya tulisan Plato yang diwariskannya kepada kita masih cukup lengkap dan dalam kondisi yang baik.
IV.
KESIMPULAN
1) Plato
lahir sekitar tahu 427 SM .Dalam sebuah
keluarga bangsawan athena. Plato adalah seorang filsuf yunani klasik,
matematika, mahasiswa socrates, penulis dialog filosofis dan pendiri academy di
athena. .tak lama plato meninggalkan athena selama 10-12 tahun .sekitar tahun
387 SM dia kembali ke athena dan
mendirikan perguruan tinggi disana . sebeuah akademi yang berjalan selama 900
tahun . plato menghabiskan sisa umurnya yang empat puluh tahun diathena. .
Plato tutup mata pada usia delapan puluh tahun.
2) Menurut
plato ada ide-ide yang terlepas dari subjek yang berfikir. Menurut plato
ide-ide tidak bergantung pemikiran , sebaliknya pemikiran bergantung pada
ide-ide. Justru karena ada ide-ide yang
berdiri sendiri. Pemikiran kita dimungkinkan. Pemikiran itu tidak lain dari
pada menaruh perhatian kepada ide-ide tersebut.
3) plato
tentang manusia berpendapat bahwa semua harkat dan martabat rakyat adalah sama
walaupun jenis kelaminnya itu berbeda. Hal inilah yang menyebapkan menonjolnya
pemikiran plato tentang manusia dengan menyamakan hrkat dan martabat wanita dan laki-laki di negaranya.
4) Etika plato bersifat intelektual dan rasional. Dasar
ajarannya adalah mencapai budi baik. Bila orang sudah cukup tahu, pasti ia akan
hidup menurut pengetahuannya itu. Etika Plato bersendi pada ajarannya tnetang
idea. Dualism dunia dalam teori pengetahuan lalu diteruskan dalam praktik hidup
oleh karena kemauan seseorang bergantung pada pendapatnya, nilai kemauannya itu
ditentukan oleh pendapatnya. Dari pengetahuan yang sebenarnya yang dicapai
dengan dialektika timbul budi yang lebih tinggi dari pada yang dibawakan oleh
pengetahuan dari pandangan.
5) Seorang
pemimpin seharusnya tidak dipilih oleh rakyat melainkan dengan sistem keputusan
bersama.
V. PENUTUP
Demikian
makalah kita apabila terjadi kesalahan dalam hal cetak, penulian maupun materii
kami moho maaf yang sebesar-besarnya dan untuk itu mohon kritikan atau saran
dari teman-teman dan bisa disampaikan melalui pemakalaha kami.
DAFTAR PUSTAKA
.
Koento Wibisono S. dkk., 1997., “Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan”, Intan Pariwara, Klaten
Koento Wibisono S. dkk., 1997., “Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan”, Intan Pariwara, Klaten
Dr.Harry
Hersama, 1984, TOKOH-TOKOH FISAFAT, PT Gramedia ,jakarta
COMMENTS