$type=ticker$count=12$cols=4$cate=0

Cerpen

“pak guru broto buruh comberan ” Siang terik kian menyiksa dikawasan industri demak. Jalanan beton seakan di panggang sinar ma...









Siang terik kian menyiksa dikawasan industri demak. Jalanan beton seakan di panggang sinar matahari sampai timbulkan kubangan air fatamorgana tidak hanya itu. bau busuk  dari limbah pabrik terasa menusuk paru-paruku. Pepohonan dan juga sungai yang berjejer di sisi jalan menampakan kepayahan hingga daunnya berevolusi menjadi coklat, Mengering terombang ambing mengikuti hembusan kendaraan yang kebetulan lewat di jalan itu. Rumput –rumput di sepanjang jalan seakan menjadi kering kuning seperti kotoran. Sungai sepanjang jalan berubah menjadi hijau gelap yang memunculkan bau yang tak sedap.
Meskipun kemarau. Di Kawasan, langit tidak bewarna biru tetap saja hitam. Yang ada hanya hitam dan juga putih. Awan putih yang menggayut itu adalah kabut polusi dengan kadar polutan yang tinggi. Segala isi yang ada di kawasan bagai kue-kue yang dikukus di panci, panas dan nglekep. Aku usap wajah kumal coklat kusam ke kuning-kuningan yang dibanjiri keringat. Bertambahlah warna selampai menjadi lebih kelam kusam dan terasa anyep di tangan.bok panas tenan si cah!. Entah kepada siapa aku marah,. Kurasakan langkah kakiku mulai goyah menanggung beban tubuh yang sebenarnya lebih ringan ketimbang tadi pagi karena perut mulai mengosong.
Kutahan kerongkongan yang lama telah kering kulahap ni  ludah untuk membasahinya sehingga rasa haus terkurangi. Tetapi usahaku itu tidak berhasil, kerongkongan ini menginginkan es campur soup aneka macam buah khas jawa tengah di seberang jalan yang tampak bagai lambaian tangan bidadari yang mengajak. Bidadari? Lintasan imaji yang menyejukkan. Tetapi aku tahu uang di kantong celanaku hanya ada tiga ribu. Ya segitu-gitunya. Tentu kurang dua ribu rupiah untuk dapat mereguk bidadari itu. Belum lagi uang untuk sekedar membeli makanan pengganjal perut, yang kini tengah asyik berdendang-dendang keroncongan.
Lima menit kemudian seseorang stengah baya duduk di sebelah aku karna kebetulan waktu itu kursi yang di sebelahku memang kosong. “Mau kemana dek?”.
“Mau ke jepara pak mudik.”.
“Oh” jawab singkat orang tersebut. Lima puluh menit berlalu bayak percakapan yang sangat berharga antara orang separuh baya dan aku.
Orang tersebut berasal dari kota KUDUS dia sudah satu tahun bekerja di pabrik tekstil di kota DEMAK. Tetapi di tahun ke dua dia memutuskan untuk keluar walaupun dia dijanjikan gajinya akan naik. Dia merasa harga dirinya berontak sebagai manusia ketika bekerja di situ. Dia bekerja tapi kotoran buih pekerjan itu di buang ke sungai yang mengakibatkan sungai-sungai tercemar dan juga tumbuh-tumbuhan disekelilinganya berubah menjadi kuning alias tandus. Jika aku meneruskan  sama saja aku merebut hak untuk hidup warga yang ada di sekeliling pabrik tersebut. Yang awalnya sungai sebagai kebutuhan warga gini berubah menjadi peyakit tidak hanya warga sekitar tapi tanaman yang ada di situpun juga ikut teracuni. “ jadi begitu dek”. Lebih baik aku balik kekampung walaupun gaji sedikit tapi tidak medzolimi orang lain.

Keren banget nih orang. Batinku.. Lha bapak di kudus kerja apa? Biasa tani dek negri kita kan negeri agraris. bisa juga bapak  gumamku. Iya tuh liat yang katanya negri agraris kok malah airnya tidak sehatnya padahal air sangat penting dikawasan negri agraris, kalau sudah gini kita salahan siapa dik?.emmh Salahkan rumput yang bergoyang aja pak haha. Iya tapi langittak mendengar dek hahaha. Dan kita akhirnya menutup percakapan kita dengan luapa tawa dari diskusi eh lebih tepatnya curhat tanpa solusi dari bapak tersebut. Wah cepet banget sudah yampai trengguli yaa aku harus turun duluan ni pak. Owh iya dik. Eh tadi nama bapak siapa ? Broto dek. Lha adik siapa? Yusuf. Yaudah dek duluan ya. Iya pak hati-hati.
aku bangga dengan bapak-bapak tersebut ceritanya tak akan aku lupakan. Dia tidak hanya mementikan dirinya sebagai buruh pabrik. Tapi juga memikrkan apa akibat yang dia lakukan. Itulah yang terungkap dan menusuk-nusuk batinku.
Teryata apa yang di ucapkan pak broto tadi masih terbawa sampa dirumah. Aku toleh kanan kiri teryata banyak banget sampah kawul hasil limbah dari seroatan kayu yang memenuhi ruang kerja orang tuaku. Pak biasanya sampah kawol kayak gini dibuang kemana to? Emm biasanya si dibuang ke kali mas. Jawab salah satu kariyawan yang bekeja disitu.
Nah setelah itu aku berfikir bagaimana caranya agar aku bisa mengeksekusi sampah tersebut menjadi ladang penghasilan dan tidak merusak alam sekitar. Sepertinya aku harus mencari ayah ni siapa tau ayah mempunyai teman yang mau beli, tapi aku harus nunngu sampai maghrib karna kata ibu ayah lagi beli kayu di kelet daerah perbatasan JEPARA dengan PATI.
Setelah lama menuggu adzan maghrib akhirnya berkumandang juga. Akupun bergegas ke mushola aku pakai ni sepeda yang sudah lama banget enggak pernah aku pakai kira- - kira  satu tahunan, maklumlah sepeda yang dulunya buat pergi sekolah kakakku. asem!! Raantainya malah patah, akupun muter-muter siapa tau ada barang yang bisa buat yambungin rantai,tapi pada akhinya memang aku harus jalan kaki karna yang ada hanya batu krikil dan sepedaku, aku titipin ini sepedaku di rumah tetangga deket rumah pak RT, memang ada saatnya ketika masalah berubah menjadi berkah, ketika aku jalan kaki menuju masjid aku melihat salah satu temen kecilku, aku panggil dirinya dan akhirnya kita berjalan bareng menuju mushola. Kita sebenarnya pernah berhubungan dengan dia, ya bisa disebut semacam pacaran haahaha jadi geli sendiri ni kalo inget. Sedikit terlintas di fikiranku “ cinta lama bersemi kembali nih”, tapi teryata salah setalah kita berpisah selama dua tahun teryata dia sudah mempunyai pacar olalala. “hancur hatiku melihat dikau menjadi bekeping-keping by: ahmad dhani.  itulahlah lagu yang aku nyanyikan saat aku pulang kerumah.
Hemm akhirnya tiba dirumah juga. Assalamualaikum, waalaikumsallam ni yus katanya tadi kamu cari ayah. Mana? tuh di depan TV, sini yus ayah kerokin. Aduh !, jawabku singkat. Bukannya apa-apa sih tapi aku sebenarnya lelah banget yah.” Ocehku dalam hati. Tapi gak apa-apa deh sekalian aku diskusiin tentang limbah tadi siang. Aku olesin ni balsem pertama di punggung ayah. “Jangan banyak-banyak lho yus balsemnya’. Iya yah jawabku singkat”. Eh yah biasanya limbah kawol itu biasanya di buang kemana si? Lha emang ada apa yus ? kalo dijualkan lumanyan. Em biasanya si dibuang di sungai, tapi sebenarya ayah punya temen yang mau beli barang kayak gitu. lha napa kok gak dijual aja si yah, kalau dijual kan lumanyan, kalau ayah nerus-nerusin buang sampah disungai kalau sungainya banjir bearti itu salah ayah lho hayo-hayo. Lho-lho kok bisa. Iya kan yang ngotor-ngotorin sungai  kan ayah, berarti biang keladinyakan ayah hehehe. Bukan ayah aja og orang tidak bisa semua kesalahan dilimpahkan ke ayah dasar kau su’ul adab. Bukannya su’ul adab tapi ngingetin yah. Iya-iya besok ayah tanyain ketemen ayah biar ayah enggak kamu pojokan trus. yang penting kamu kelari ni kerokin puggung ayah. Siap bos.
Setelah  lima hari kemudian akhirnya temen ayah sudah menyetujui untuk membeli kawol yang ada di mebel ayahku dan temen-temen mebel ayah juga menjual kawolnya itu keteman ayah tadi. Jadinya eggak ada lagi yang membuag sampah di sungai. Ini dikarenakan curhatan pak broto kemarin. walaupun pertmuan kita singkat tapi cerita yang disampaikan sungguh manfaat walaupun buruh tetapi juga memikirkan masyarakat.

by: M dafi yusuf
09- april 2012(semarang)

                          
                              
.

.

COMMENTS

Nama

artikel,1,cerpen,3,lifestyle,2,serba-serbi,4,
ltr
item
rumah kreasi: Cerpen
Cerpen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPtIm-kj9Fl4FJnO1GKQHDACExljM7OTnDpXecdTmTPhQGuoU4CHqHc_BI6CR_cN8Xb0Hn0rI9ucRHJElurWcCdPOPbA9uLwf33ZwOySrhIxaOY49tlGgdFdSY-IFWDwuJmPgh1GILBrM/s1600/HariBuruh51367329587_preview.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPtIm-kj9Fl4FJnO1GKQHDACExljM7OTnDpXecdTmTPhQGuoU4CHqHc_BI6CR_cN8Xb0Hn0rI9ucRHJElurWcCdPOPbA9uLwf33ZwOySrhIxaOY49tlGgdFdSY-IFWDwuJmPgh1GILBrM/s72-c/HariBuruh51367329587_preview.jpg
rumah kreasi
http://asasdafi.blogspot.com/2014/11/cerpen.html
http://asasdafi.blogspot.com/
http://asasdafi.blogspot.com/
http://asasdafi.blogspot.com/2014/11/cerpen.html
true
6193078249961560207
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy